Strategi sukses menjalani kehidupan melalui penyadaran Peta Potensi Diri.

Senin, 25 Agustus 2008

Berpusat Kepada Kekuatan Diri Sendiri

Setiap orang dilahirkan dengan dibekali berbagai potensi. Kita perlu menganalisa mana yang menjadi potensi kekuatan kita dan mana yang menjadi potensi kelemahan kita. Semuanya harus kita syukuri karena merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Dibalik potensi yang kita miliki, ada amanah/tanggungjawab yang harus kita penuhi.
Terkadang, kita merasa betapa kurang percaya dirinya kita atas sesuatu yang kita miliki. Seringkali perasaan itu timbul setelah kita secara sengaja maupun tidak sengaja membanding-bandingkan sesuatu yang kita miliki dengan yang orang lain miliki, terutama yang kebetulan lebih dari kita. Padahal, sikap seperti itu sama sekali tidak produktif bahkan bisa destruktif.
Daripada sibuk melihat kekurangan diri, lebih baik giat menganalisa dan pengoptimalkan potensi yang ada. Toh yang akan merasakan manfaatnya adalah terutama diri kita sendiri. Maka marilah kita syukuri apa yang kita miliki, dan marilah kita fokus terhadap apa yang menjadi kekuatan kita ...

Jumat, 22 Agustus 2008

Membaca Potensi Genetika Melalui SIDIKJARI

Sekilas Pandang Mengenai DERMATOGLYPHICS
Dermatoglyphics adalah bagian dari ilmu Biologi, termasuk didalamnya mengenai genetika dan anatomi, yang mempelajari pola-pola garis tangan yang ada pada jari-jari, telapak, pada tangan dan kaki. Penelitian mengenai Dermatoglyphics ini kemudian berkembang dengan ditemukannya hubungan adanya pola-pola garis (sidik jari) dengan psikologi, karakter personal, serta potensi kecerdasan sejak lahir. Ilmu Dermatoglyphics ditemukan oleh Prof. Harold Cummins di abad-20. Sejak tahun 1920, banyak sekali publikasi riset mengenai studi Dermatoglyphics dalam bidang medis, terutama kaitannya dengan kelainan genetis. Ilmu Dermatoglyphics didasari oleh metode ilmiah yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun. Penelitian melahirkan fakta-fakta statistik dibidang antropologi, kedokteran, dan psikologi. Salah satu penelitian awal mengenai dermatoglyphics ini adalah penelitian terhadap anak-anak Down Syndrome yang dilakukan oleh para dokter. Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang mengalami kesukaran belajar memiliki bentuk dan pola sidik jari yang berbeda dengan anak-anak normal. Penelitian kini juga diarahkan terhadap potensi kecerdasan pada anak-anak normal. Kini, di banyak negara seperti : US, Jepang, dan Taiwan telah banyak mengaplikasikan Dermatoglyphics di bidang pendidikan, manajemen HR, dan perekrutan karyawan.
Laporan analisa Dermatoglyphics (Kapasitas Kecerdasan)
DIC (Dermatoglyphics – Intelligence Capacity) merupakan suatu analisa berdasarkan ilmu Dermatoglyphics yang bertujuan untuk memberikan gambaran potensi yang ada di dalam diri seseorang sejak lahir, kapasitas kemampuan intrinsik, dominasi otak dalam hal cara berfikir, serta distribusi kecerdasan (dihubungkan dengan teori kecerdan Multiple Intelligence). Analisa DIC lebih bersifat teknis analitis. Penilaian berdasarkan pada pola-pola sidik jari dan intensitasnya yang berdasarkan ilmu Dermatoglyphics ada kaitannya dengan bagian-bagian otak, sehingga akan didapatkan suatu ukuran kapasitas otak dan distribusi potensi kecerdasaan sejak lahir. Interpretasi karakter psikologikal berdasarkan riset dermatoglyphics yang ditunjang data-data statistik.
Analisa DIC menggunakan ilmu Dermatoglyphics, dengan penggunaan sidik jari sebagai sumber data samplingnya. Sidik jari bersifat permanen, dan tidak pernah ditemukan sidik jari yang sama di setiap orang. Sidik jari muncul sejak dalam kandungan pada usia minggu ke-13 dan pertumbuhannya seiring dengan perkembangan otak manusia.